oleh Ichsan Surya pada 03 April 2011 jam 22:53
Saya lahir 15 Mei 1976 di Jakarta, saya mempunyai dua orang adik, wanita dan seorang adik laki-laki. Mama saya adalah istri kedua dari papa saya dia seorang TNI AD pangkat terakhirnya mayor jenderal, beliau dipecat gara-gara ketahuan waktu menikah dengan mama saya. Waktu TK dan SD saya ditinggal di Jakarta, SMP saya di, wonogiri tempat lahir mama saya, waktu TK saya saya mengenal ganja akibat dihembus-hembuskan asapnya oleh tetangga sebelah rumah dan pulang pun kejebur got, merokok di bawah mobil semenjak SMP lah saya mengenal minuman keras, obat-obatan dan ganja.


Dan pada tahun 1997 putaw pun dapat saya hilangkan setelah saya di wonogiri setahun sebagai gantinya miras. Dan saya pun minta kepada mama saya untuk kuliah di jogja, dan di jogja lah yang pertama saya cari adalah putaw. Sakaw lagi dan hancurlah kuliah saya. Dan motor pun saya gadaikan dan kemudian saya jual dengan seorang bandar narkoba. Dari situ lah timbul cek cok antara saya dengan bandar narkoba, yang mengakibatkan bandar itu meninggal di tempat dengan luka 16 tusukan. Dan saya pun masuk ke penjara lagi, LP Wirogunan.

Dan semenjak awal 2001 saya kembali menyuntikkan putaw, pada tahun 2002 saya pun menikah di jawa, dan akhirnya saya dikaruniai seorang anak, saya pun kerja sebagai loper teh botol, saya pun mulai mengenal judi togel dan pertama-tama saya minum alkohol dan akhirnya berlanjut ke shabu-shabu.
Semenjak saya memakai shabu-shabu semua barang habis terjual dan ketika saya ingin merampok lagi disitulah saya terkena razia, dan akhirnya saya masuk penjara untuk yang ketiga kalinya di LP Cipinang selama 8 bulan.

Setelah saya sampai di rumah, saya pun membuka bungkus plastik buku itu saya pun kaget, kok koreksi dzikir jama’ah arifin ilham, itu kan bagus sekali. Dan saya pun membaca perlahan-lahan buku itu, ternyata dalilnya ust. Arifin ilham kok tidak nyambung dan itu tidak pernah dicontohkan oleh rasulullah dan dalilnya salafi kok kuat sekali. Siapa sih Salafi itu? Dari situ lah saya mengenal manhaj salafi dan kebetulan dari kawan saya sering dengar kata-kata bid’ah.
Dan saya pun kembali bekerja sebagai graphic designer, lama-kelamaan saya mulai mengerjakan design-design bank-bank ribawi, ngerjain chrismast design walaupun bukan saya yang design tapi idenya dari saya juga, shalat udah tidak di masjid, isbal, dengerin musik, wah banyak deh dosa-dosa saya.
Eehh alhamdulillah badan saya lumpuh sebelah dan lupa segalanya termasuk keluarga yang besuk dan surat tinggal al fatihah doang tapi sekarang udah bisa jalan walaupun masih 75% dan surat-surat pun kembali hapal, tinggal tangan kanan aja yg masih stroke gara otot kejepit, dan sekarang udah mulai inget lagi trick-trick designnya. Allah memang maha baik Dia kasih ana penyakit ini sebagai peringatan.
Dan 8 bulan yang lalu saya pun umroh sekamar dengan ustadz Zainal Abidin, dan saya pun cerita kepada beliau sambil menanyakan, “Ustadz bolehkah saya menceraikan istri saya karena dia memakai jilbab gaul pun tidak mau.” Beliau berkata, “Ya antum harus sabar, tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk memakaikan jilbab seseorang.” Dan saya pun cerita lagi dan beliaupun cuma bisa menjawab, yang benar...astaghfirullah, yang benar...astaghfirullah sampai 5 kali kalau tidak salah. Dan akhirnya beliaupun berkata sambil muka beliau memerah, “Antum boleh menceraikan istri antum.” Sekian.
Insya Allah kisah ini tidak mengandung riya tapi hanya sebagai ibroh (pelajaran) untuk kalian:
- Agar kalian tidak menyia-nyiakan hidayah dari-Nya, karena hidayah itu sangat mahal.
- Agar kalian menikahi akhwat yang berjilbab dan qona'ah.
- Agar kalian (bagi yang awam) jangan sekali-kali mencoba narkoba.
saya pun sadar bahwa para akhwat akan mundur setelah saya ceritakan kisah saya, tapi biarlah jodoh yang mengatur itu kan Allah...
sumber: www.exbadguy.com