Ahlan Wa Sahlan

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuhu,
Ahlan wa sahlan, selamat datang di blog Toko Buku An-Naajiyah. Kunjungi toko kami di jln. Bangka Raya no D3-4, Perumnas 3 Bekasi. Dapatkan discount-discountnya. Atau dapat dipesan dengan mengontak kami di +6281219112152, +622170736246, E-mail gwsantri@gmail.com, maka barang akan dikirim ketempat tujuan setelah dikurangi discount dan ditambahkan ongkos kirim yang ditanggung oleh si pemesan. Kunjungi juga toko online kami di www.tb-an-naajiyah.dinomarket.com.

Pembayaran:
1. Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi, no 7000739248, kode ATM Bersama 451, a.n Gusti Wijaya Santri.
2. Bank Muamalat cabang Kalimas Bekasi, no 0218913136, kode ATM Bersama 147, a.n Gusti Wijaya Santri

Pengiriman pesanan menggunakan JNE/Pos Indonesia/Indah Cargo/Pahala Kencana/jasa pengiriman yang disepakati.

Semoga kehadiran toko dan blog ini dapat memberikan manfa'at untuk Saya khususnya dan semua pengunjung pada umumnya.

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuhu

Banner

Rabu, 04 Desember 2013

Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri - Tidak Lari Mengapa Dikejar & Tidak Hilang Mengapa Khawatir?

Biasanya anda berlari karena mengejar sesuatu agar tidak menjauh. Sebagaimana biasanya sesuatu bila ditinggal atau diabaikan akan hilang, sehingga anda kawatir setiap kali ketinggalan sesuatu.

Namun anehnya selama ini anda berlari mengejar rejeki, padahal untuk urusan rejeki, ia tidak pernah lari. Sebaliknya, anda menjadi gundah, lagi panik bila menyadari ada dari sebagian harta anda yang ketinggalan di suatu tempat karena anda kawatir kehilangan.

Sobat! ketahuilah sikap semacam ini sejatinya adalah kesalahan besar yang selama ini melilit diri anda.

Percayalah bahwa rejeki anda tidak akan pergi menjauh sehingga tidak ada perlu anda berlari tunggang langgang mengejarnya.

Sebaliknya rejeki anda juga tidak akan hilang dipungut orang walaupun telah ketinggalan di suatu tempat.

Cukuplah anda berusaha sewajarnya yaitu dengan tetap mengindahkan batasan dan hukum syari'at, niscaya seluruh rejeki anda pasti berhasil anda dapatkan dan nikmati.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إن الروح الأمين نفث فى روعى أنها لا تموت نفس حتى تستوفى رزقها فأجملوا فى الطلب
Sejatinya Malaikat Jibril (Ruhul Qudus) membisikkan ke dalam jiwaku bahwa tiada seorang jiwapun yang meninggal dunia hingga ia benar-benartelah mengenyam jatah rizkinya, karena itu tempuh jalan-jalan yang baik dalam mencari rizki. (Ibnu ABi Syaibah, Al Baihaqy danlainnya).
percayalah sobat! niscaya anda bahagia



Inflasi Dagelan Para Rentenir.

Bila saudara membaca, apalagi mengikuti perkembangan ekonomi dunia,niscaya menemukan kata inflasi selalui menjadi salah satu momok yang ditakuti. Pada sektor ekspor atau impor, atau industri, bahkan sampai pertanian masalah inflasi selalui menghantui, apalagi sektor keuangan atau perbankan.

Inflasi alias penurunan atau proses pelemahan daya beli masyarakat akibat pelemahan nilai tukar mata uang. Banyak alasan dan faktor yang menyebabkan terjadinya pelemahan ini.

Namun demikian, anehnya hantu ekonomi ini seakan sengaja dipelihara dan bahkan dikembang biakkan. Tak ayal lagi, masyarakat terus dihantui, bahkan menjadi korbannya.

Seakan masyarakat dunia telah beranggapan bahwa inflasi adalah satu kodrat ilahi yang tidak mungkin dirubah atau dihilangkan. Padahal urusan inflasi ini sangatlah mudah dihapuskan, namun sayangnya seakan ada kesepakatan tidak tertulis untuk mempertahankannya. Sejatinya bila masyarakat dunia berkeinginan, maka dengan mudah inflasi dihapuskan.

Mungkin anda berkata: aaah terlalu mengada ada atau mustahil bisa menghapuskannya.

Sobat, ketahuilah bila masyarakat menggunakan sistem islam, kembali menggunakan uang dinar atau dirham, dan penggunaan berbagai instrumen pembayaran non tunai dihapuskan atau minimal dibatasi, niscaya inflasi sirna. Dengan demikian akan terjadi keseimbangan antara peredaran mata uang dengan perputaran barang dan jasa di masyarakat. Akibatnya terjadilah pemerataan ekonomi bagi seluruh masyarakat, dan nilai mata uang stabil.

Memang pertumbuhan ekonomi melambat namun merata dan dinikmati oleh semua orang. Apalah artinya pertumbuhan pesat namun hanya dinikmati oleh segelintir orang, sedangkan mayoritas masyarakat terus menjadi tumbal.

Sobat, marilah kita kembali ke syariat islam, agama yang membawa rahmat bagi alam semesta.


Sumber: https://www.facebook.com/muhammadarifin.badri?ref=ts&fref=ts 
read more “Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri - Tidak Lari Mengapa Dikejar & Tidak Hilang Mengapa Khawatir?”